Senin, 24 Maret 2014

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


STANDAR dan STANDARD OPERATING PROCEDURE ( SOP )

PENDAHULUAN
Sumber daya manusia kesehatan merupakan aset penting dan terbesar dalam mentukan kualitas pelayanan kesehatan, untuk mendukung dan mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi, maka kapasitas tenaga kesehatan perlu terus ditingkakan. Langkah-langkah startegi, taktis dan aplikatif diperlukan agar tenaga kesehatan yang berkontribusi dalam memberikan pelayanan di Rumah Sakit dapat berperan dan siap bersaing di tatanan dunia kesehatan regional, nasional dan global.
Peningkatan kinerja pelayanan kesehatan telah menjadi tema utama di seluruh dunia. Dengan tema ini, organisasi pelayanan kesehatan dan kelompok profesional kesehatan sebagai pemberi pelayanan harus menampilkan akontabilitas sosial mereka dalam memberikan pelayanan yang mutakhir kepada konsumen yang berdasarkan standar profesionalisme, sehingga diharapkan dapat mnemenuhi harapan masyarakat. Sebagai konsekuensinya peningkatan kinerja memerlukan persyaratan yang diterapkan dalam melaksanakan pekerjaan yang berdasarkan standar tertulis.
Dalam pelayanan keperawatan dan kebidanan, standar sangat membantu perawat dan bidan untuk mencapai asuhan yang berkualitas, sehingga perawat dan bidan harus berpikir realistis tentang pentingnya evaluasi sistematis terhadap semua aspek asuhan yangberkualitas tinggi. Namun keberhasilan dalam mengimplemetasikan standar sangat tergantung pada individu perawat atau bidan itu sendiri, usaha bersama dari semua staf dalam suatu organisasi , disamping partisipasi dari seluruh anggota profesi
Berdasarkan hasil riset tahap I bulan Otober 2000 – Maret 2001 yang dilaksanakan oleh Tim Konsultan WHO Temuan permasalahan diperoleh melalui penelitian di DKI Jakarta, Sumut, Sulut dan Kaltim tahun 2001 oleh WHO dan Direktorat Keperawatan Depkes salah satu hasilnya adalah belum dikembangkannya secara optimal kelengkapan standar dan SPO untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan tugas
PENGERTIAN STANDAR
Beberapa Pengertian tentang Standar
Banyak diskusi dalam mempelajari dan membahas definisi standar. Kamus Oxford meberikan beberapa pengertian konsep kunci mengenai definisi standar. Pertama, standar adalah derajat terbaik. Kedua, standar meberikan suatu dasar perbandingan. Ketiga, beberapa pengertian lain seperti tertulis dibawah ini ;
1. Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan konsesus semua pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat-syarat keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengalaman, perkembangan masa kini dan masa yang akan datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya (PP 102 tahun 2000).
2. Standar adalah suatu catatan menimum dimana terdapat kelayakan isi dan akhirnya masyarakat mengakui bahwa standar sebagai model untuk ditiru.
3. Standar adalah suatu pernyataan tertulis tentang harapan yang spesifik.
4. Standar adalah suatu pernyataan tertulis dari suatu harapan-harapan yang spesifik
5. Standar adalah suatu patokan pencapaian berbasis pada tingkat tertentu ( dr.Yodi Mahendra ).
6. Standar adalah suatu pedoman atau model yang disusun dan disepakati bersama serta dapat diterima pada suatu tingkat praktek untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan ( Reyers, 1983).
7. Standar adalah nilai-nilai (velues) yang tertulis yang meliputi peraturan-peraturan dalam mengaplikasi proses-proses kunci, proses itu sendiri, dan hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
8. Standar adalah menaikkan ketepatan kualitatif atau kuantitatif yang spesifik dari komponen struktural dalam sistem pelayanan kesehatan yang didasarkan pada proses atau hasil suatu harapan (Donebean).
PERSYARATAN STANDAR
Standar yang dikembangkan dengan baik akan memberikan ciri ukuran kualitatif yang tepat seperti yang tercantum dalam standar pelaksanaannya. Standar selalu berhubungan dengan mutu karena standar menentukan mutu. Standar dibuat untuk mengarahkan cara pelayanan yang akan diberikan serta hasil yang ingin dicapai.
Standar yg berbasis manajemen kinerja, memiliki persyaratan-persyaratan sbb:
 S – specific
 M -measurable -- terukur
 A - appropriate-- tepat
 R – reliable -- handal
 T – timely – batas waktu
KETENTUAN STANDAR
Ada 4 Ketentuan Standar
1. Harus tertulis dan dapat diterima pada suatu tingkat praktek, mudah dimengerti oleh para pelaksananya.
2. Mengandung komponen struktur (peraturan-peraturan), proses (tindakan/action) dan hasil (outcomes).standar struktur menjelaskan peraturan, kebijakan fasilitas dan lainnya. Proses standar menjelaskan dengan cara bagaimana suatu pelayanan dilakukan dan outcome standar menjelaskan hasil dari dua komponen lainya.
3. Standar dibuat berorientasi pada pelanggan, staf dan sistem dalam organisasi. Pernyataan standr mengandung apa yang diberikan kepada pelanggan/pasien, bagaimana staf berfungsi atau bertindak dan bagaimana sistem berjalan. Ketiga komponen tersebut harusberhubungan dan terintegrasi. Standar tidak akan berfungsi bila kemampuan atau jumlah staf tidak memadai.
4. Standar harus disetujui atau disahkan oleh yang berwenang. Sekali standar telah dibuat, berarti sebagian pkerjaan telah dapat diselesaikan dan sebagian lagi adalah mengembangkannya melalui pemahaman (desiminasi). Komitmen yang tinggi terhadap kinerja prima melaui penerapan-penerapannya secara konsisten untuk tercapainya tingkat mutu yang tinggi.
KOMPONEN STANDAR
Beberapa komponen yang harus ada pada standar :
1. Standar Struktur
Standar struktur adalah karakteristik organisasi dalam tatanan asuhan yang diberikan. Standar ini sama dengan standar masukan atau standar input yang meliputi;
· Filosofi dan objektif
· Organisasi dan administrasi
· Kebijakan dan peraturan
· Staffing dan pembinaan
· Dekripsi pekerjaan (fungsi tugas dan tanggung jawab setiap posisi klinis)
· Fasilitas dan peralatan
2. Standar Proses
Standar proses adalah kegiatan dan interaksi antara pemberi penerima asuhan. Standar ini berfokus pada kinerja dari petugas profesional di tatanan klinis, mencakup :
· Fungsi tugas, tanggung jawab, dan akontabilitas
· Manajemen kinerja klinis
· Monitoring dan evaluasi kinerja klinis
3. Standar Outcomes
Standar outcomes adalah hasil asuhan dalam kaitannya dengan status pasien. Standar ini berfokus pada asuan pasien yang prima, meliputi :
· Kepuasan pasien
· Keamanan pasien
· Kenyamanan pasien
Dalam pelayanan kesehatan, hasil mungkin tidak selalu seperti apa yang diharapkan atau diinginkan, namun standar struktur dan proses yang baik akan menunjukkan sejauh mana kemungkinan pencapaian outcomes atau hasil yang diharapkan. Outcomes adalah hasil yang dicapai melalui penentuan dan melengkapi proses. Outcomes ditulis untuk setiap prosedur, pedoman praktek dan rencana.
KOMPONEN – KOMPONEN STANDAR :
STRUKTUR                           
Filosofi,tujuan                         
Orgn & Manaj
Peraturan2 atau kebijakan
JD: TJ & akuntabilitas
- Alat& Fasilitas

PROSES

Interaksi pemberi & penerima jasa
Action: tupoksi
Megelola kinerja
Melaks.monitoring
-Komunikasi

   HASIL

Kepuasan pasen/staf
Keamanan / kenyamanan pasen

Perubahan status kes.

TINGKATAN STANDAR
w Standar Minimum: standar yang harus terpenuhi dan menyajikan standar tingkat dasar, terarah dan berkesinambungan
w Standar Optimum: memenuhi tingkat keadaan yang diinginkan atau pada tingkat terbaik, hanya bisa dicapai oleh orang yg berdedikasi tinggi
PENGGUNAAN STANDAR
Untuk proses menilai diri sendiri: dirancang individu atau komite dari luar, apakah standar terpenuhi.
- pengalaman belajar berharga
- komitmen yg jujur menilai kekuatan/kelemahan kinerja
-Inspeksi: observasi, survey, monitoring
-Akreditasi: penilaian tingkat mutu kinerja organisasi
( struktur-proses-hasil)
CARA PENULISAN STANDAR
1. Mulailah dengan pernyataan standar
2. Identifikasi kriteria outcome dalam bentuk pernyataan siap untuk dimonitor
3. Identifikasi proses yang dibutuhkan untuk mencapai outcome( apa yang harus dikerjakan)
4. Identifikasi struktur ( apa yang dibutuhkan untuk melaksanakan proses kerja u/ mencapai outcome
5.Gunakan kata-kata yang yang dapat diukur ,contoh:kemungkinan tdk bisa diukur.
6. Ringkas – memberikan persepsi sama bagi setiap perawat
7. Monitoring standar harus merupakan bagian dari evaluasi asuhan pasen
8. Standar harus merefleksi kepada asuhan spesifik ps
9. Keterlibatan tim multi disiplin dalam penyusunan standar diperlukan
10. Harus menjadi bagian sistem yg mudah dicapai dan diperbaiki bila diperlukan
11. Standar terbaru harus dipelihara utk meningkatkan kinerja: tempat tetap, mudah dilihat & mudah dijangkau.
MANFAAT
1. Menetapkan norma bagi individu / kelompok
2. Menunjukkan ketersediaan yang berkualitas dan sebagai tolok ukur untuk memonitoring kualitas kinerja
3. Berfokus pada inti dan tugas penting yang harus pada situasi aktual, sesuai kondisi lokal
4. Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya yang lebih bai
5. Meningkatkan pemanfaatan staf dan motivasi staf
6. Menilai aspek praktek atau post basic pelatihan / pendidikan
MENENTUKAN PRIORITAS STANDAR
a. Identifikasi dimensi/area utama pelayanan
b. Identifikasi fungsi-fungsi kunci / essensial
c.  Prioritaskan fungsi essensial kedlm katagori
1. High-Risk ( Resiko Tinggi ) à dilakukan atau tidak, tetap beresiko (Operasi pada cedera otak berat)
2. High-Volume (Volume Tinggi) à bila kegiatan selalu dilakukan dan volumenya lebih dari 50%
3. Problem-Prone (Rawan Masalah), à tindakan yang dilakukan beresiko tinggi, tapi tidak disengaja (contoh : bayi tertukar) SIFAT ERORNYA TINGGI
4. High-Cost (Biaya Tinggi) à biaya yang dibutuhkan untuk suatu tindakan tinggi, atau sulit dijangkau
Bobotkan fungsi-fungsi tersebut kedalam : Fungsi kritis, Sangat sangat Penting, Sangat Penting & Penting.



SUMBER: http://learntogether-aries.blogspot.com/2010/11/standar-dan-standard-operating.html 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar