SOP
UGD
|
Tanggal
Terbit
………
|
Disetujui oleh,
|
Pengertian
|
Tindakan yang
dilakukan untuk mengatasi henti nafas dan henti jantung.
|
|
Tujuan
|
a)
Mencegah berhentinya respirasi dan sirkulasi
b)
Memberikan bantuan eksternal terhadap sirkulasi
dan ventilasi dari korban yang mengalami henti jantung / henti nafas melalui
resusitasi jantung paru.
|
|
Kebijakan
|
|
|
Prosedur
|
A. Anamnesa
Tanda-tanda
kegawatdaruratan :
a) Adanya
sumbatan jalan nafas
b) Adanya
henti nafas
c) Adanya
henti jantung
d) Adanya
perdarahan
B.
Langkah – langkah pertolongan
Sebelum memulai
resusitasi, tindakan pertama adalah menentukan ketidak sadaran pasien, dengan
menilai respon pasien secara cepat dengan metode AVPU.
A
– alert ( sadar penuh )
V
– menjawab rangsang verbal ( bicara )
P
– bereaksi atas rangsang nyeri ( pain )
U – tidak memberi reaksi ( unresponsive )
PRIMARY SURVEY
Ø Segera
lakukan primary survey yaitu deteksi cepat dan koreksi segera terhadap
kondisi yang mengancam jiwa.
Cara
pelaksanaan adalah dengan memeriksa :
a.
( Airway ) / JALAN NAFAS
1. Lihat, Dengar, Raba (
Look, Listen, Feel )
b. ( Breathing ) / PERNAFASAN
c.
( Circulation ) / SIRKULASI
C.
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik secara lebih lengkap kita lakukan pada saat Secondary
Survey. Bila pada saat melakukan secondary survey tiba – tiba keadaan pasien
memburuk maka harus kembali melakukan primary survey.
D. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan lebih lanjut sesuai dengan diagnosa yang ditemukan pada
saat pemeriksaan fisik.
E. Penyuluhan
|
|
Unit terkait
|
Unit Gawat
Darurat / UGD.
|
Jumat, 21 November 2014
SOP/IK RESUSITASI JATUNG PARU (RJP)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar