Pengaruh SOP Rumah Sakit dan Puskesmas |
Pengaruh
Sop Rumah Sakit
Dalam Kepmenkes
No. 004 tahun 2003 tentang kebijakan dan strategi desentralisasi bidang
kesehatan disebutkan salah satu tujuan strategis adalah upaya penataan
manajemen kesehatan di era desentralisasi. Salah satu langkah kunci dalam
tujuan tersebut adalah mengembangkan sub sistem pemeliharaan dan optimalisasi
pemanfaatan sarana dan alat kesehatan.
Dan dalam langkah kunci 28 Kepmenkes tersebut di atas
dinyatakan bahwa keberhasilan penyelenggaraan pelayanan kesehatan di rumah
sakit atau fasilitas pelayanan dapat tercapai bila tersedia biaya operasional
dan pemeliharaan sarana dan alat kesehatan yang memadai dan untuk itu haruslah
disusun petunjuk teknis dan standart operational procedure (SOP) tentang
pemeliharaan dan optimalisasi pemanfaatan sarana rumah sakit dan alat
kesehatan. (Depkes RI, 2003)
Peningkatan efisiensi dan efektifitas tersebut dapat
dilakukan dengan beberapa cara antara lain adanya suatu guideline atau Standart
Operational Procedure (SOP) misalnya, dalam hal
pemeliharan dan pemanfaatan sarana kesehatan dan alat kesehatan,
kalibrasi dan pemeliharaan rutin, pelatihan tehnisi dan operator alat,
sosialisasi SOP pada seluruh unit pemakai sarana dan alat kesehatan di rumah
sakit yang bersangkutan serta tersedianya suku cadang.
Perencanaan pengadaan sarana dan alat kesehatan yang matang
sesuai kebutuhan baik dari sisi provider maupun konsumen akan meningkatkan
pemanfaatan secara optimal. Sebaliknya, jika tata laksana rumah sakit tidak
sesuai dengan standart yang telah ditetapkan, akan mengakibatkan kerugian yang
besar pada pasien, pengunjung, bahkan pihak rumah sakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar