Mengukur CVP adalah sebuah tindakan keperawatan untuk mengetahui tekanan cairan pada vena central.
Persiapan alat:
1. CVC dengan double lumen atau triple lumen
2. Medifix line
3. Medifix Scale
4. Waterpas
5. Buku dan alat tulis
Prosedure tindakan:
1. Salam dan perkenalkan diri
2. Jelaskan prosedure dan tujuan
3. Privasi
4. Persetujuan tindakan
5. Posisikan pasien terlentang dan lurus
6. Isikan cairan pada ujung selang / line medifix yang diilitkan pada medifix scale. line medifik yanglain dihubungkan ke pasien, yang lain lagi ke cairan infus.
7. Tentukan zero point sejajar pada pasien dengan cara, cari sela iga ke 4 mid axila
8. Setelah salah satu ujung line yang menempel pada medifix scale diisi cairan infus maka bukalah line yang menuju ke pasien dan tutuplah line dari cairan infus
9. Tunggu lah sampai pada hasil yang sesuai dengan kondisi pasien pada saat itu
10. Pada titik terendah undulasi pada line medifix maka itulah hasil atau nilai CVP yang kita ukur
11. Catat pada buku catatan yang disediakan
12 Nilai normal CVP adalah rentang 10 - 14 CmH2O
13. Rapikan pasien dan alat-alat
14. Cuci tangan
Kamis, 28 Mei 2015
Selasa, 26 Mei 2015
SOP / CARA MEMBERIKAN TERAPI OKSIGEN DENGAN NASAL KANUL
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
( SOP )
MEMBERIKAN OKSIGEN DENGAN KANUL BINASAL
Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan pemenuhan kebutuhan oksigen.
A. Pengertian
Terapi oksigen adalah salah satu tindakan untuk meningkatkan tekanan parsiel pada inspirasi yang dapat dilakukan dengan menggunakan kanul binasal
B. Tujuan
1. Mempertahankan dan meningkatkan oksigen
2. Mencegah atau mengatasi hipoksia
C. Persiapan alat
1. Tabung oksigen ( oksigen dinding ) berisi oksigen lengkap dengan flowmeter dan humidifier yang berisi aquades sampai batas pengisiang
2. Kanulbinasal
3. Cotte budd atau tisue
4. Bengkok
5. Tanda peringatan jangan merokok
6. Plerter
D. Persiapan pasien
1. Pasien diberitahu mengenai tujuan dan perosedur tindakan yang akan dilakukan
2. Pasien diatur dalam posisi aman dan nyaman
E. Persiapan perawat
1. Mengkaji data-data mengenai kekurangan oksigen ( sesak nafas, nafas cuping hidung, penggunaan otot pernafasan tambahan, takikardi, gelisah, bimbang dan sianosia )
2. Perawat mencuci tangan
F. Persiapan lingkungan
1. Mennutup pintu
2. Jendela
3. Sampiran
4. Pencahayaan
G. Prosedur kerja
1. Siapkan kanul binasal 1 set tabung oksigen ( oksigen central )
2. Hubungkan kanul binasal dengan flowmeter pada tabung oksigen atau oksigen dinding
3. Bersihkan lubang hidung pasien dengan cotten budd atau tisue
4. Cek fungsi slowmeter dengan memutar pengatur konsetrasi oksigen dan mengamati adanya gelembung udara dalam humidifier
5. Cek aliran oksigen dengan cara mengalirkan oksigen melalui kanul binasal kepunggung tangan perawat
6. Pasang kanul binasal kelubang hidung pasien dengan tepat
7. Atur pengikat kanul binasal dengan benar, jangan terlalu kencang dan jangan terlalu kendur
8. Pastikkan kanul binasal terpasang dengan aman
9. Atur aliran oksigen sesuai dengan program
10. Alat-alat dikembalikan di tempat yang sesuaitempatnya semula
11. Perawat mencuci tangan setelah melakukan tindakan
12. Mengakhiri tindakan dengan mengucapkan salam
13. Kontrak waktu selanjutnya
H. Evaluasi
1. Respon pasien 15 menit setelah dilakukan tindakan
I. Dokumentasi
1. Tindakan semua di dokumentasikan
2. Wakt
3. Evaluasi
4. Respon pasien
5. Paraf
6. Nama perawat jaga
( SOP )
MEMBERIKAN OKSIGEN DENGAN KANUL BINASAL
Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan pemenuhan kebutuhan oksigen.
A. Pengertian
Terapi oksigen adalah salah satu tindakan untuk meningkatkan tekanan parsiel pada inspirasi yang dapat dilakukan dengan menggunakan kanul binasal
B. Tujuan
1. Mempertahankan dan meningkatkan oksigen
2. Mencegah atau mengatasi hipoksia
C. Persiapan alat
1. Tabung oksigen ( oksigen dinding ) berisi oksigen lengkap dengan flowmeter dan humidifier yang berisi aquades sampai batas pengisiang
2. Kanulbinasal
3. Cotte budd atau tisue
4. Bengkok
5. Tanda peringatan jangan merokok
6. Plerter
D. Persiapan pasien
1. Pasien diberitahu mengenai tujuan dan perosedur tindakan yang akan dilakukan
2. Pasien diatur dalam posisi aman dan nyaman
E. Persiapan perawat
1. Mengkaji data-data mengenai kekurangan oksigen ( sesak nafas, nafas cuping hidung, penggunaan otot pernafasan tambahan, takikardi, gelisah, bimbang dan sianosia )
2. Perawat mencuci tangan
F. Persiapan lingkungan
1. Mennutup pintu
2. Jendela
3. Sampiran
4. Pencahayaan
G. Prosedur kerja
1. Siapkan kanul binasal 1 set tabung oksigen ( oksigen central )
2. Hubungkan kanul binasal dengan flowmeter pada tabung oksigen atau oksigen dinding
3. Bersihkan lubang hidung pasien dengan cotten budd atau tisue
4. Cek fungsi slowmeter dengan memutar pengatur konsetrasi oksigen dan mengamati adanya gelembung udara dalam humidifier
5. Cek aliran oksigen dengan cara mengalirkan oksigen melalui kanul binasal kepunggung tangan perawat
6. Pasang kanul binasal kelubang hidung pasien dengan tepat
7. Atur pengikat kanul binasal dengan benar, jangan terlalu kencang dan jangan terlalu kendur
8. Pastikkan kanul binasal terpasang dengan aman
9. Atur aliran oksigen sesuai dengan program
10. Alat-alat dikembalikan di tempat yang sesuaitempatnya semula
11. Perawat mencuci tangan setelah melakukan tindakan
12. Mengakhiri tindakan dengan mengucapkan salam
13. Kontrak waktu selanjutnya
H. Evaluasi
1. Respon pasien 15 menit setelah dilakukan tindakan
I. Dokumentasi
1. Tindakan semua di dokumentasikan
2. Wakt
3. Evaluasi
4. Respon pasien
5. Paraf
6. Nama perawat jaga
Rabu, 20 Mei 2015
SOP PENGAMBILAN DARAH VENA
Pengertian
Proses pengambilan darah yang dilakukan melalui intravena atau perifer.
Tujuan
Untuk mendapatkan sample darah guna pemeriksaan laboratorium.
Tahap Preinteraksi
1. Baca catatan keperawatan
2. Siapkan alat-alat
3. Cuci tangan
Tahap Orientasi
1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya
2. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan
Tahap Kerja
1. Pegang bagian yang ditusuk supaya tidak bergerak
2. Permukaan kulit yang akan ditusuk didesinfeksi dengan kapas alkohol, tunggu sampai kering
3. Pegangan agak dikencangkan untuk mengurangi rasa sakit
4. Tusuk agak dalam dengan lanset darah/jarum khusus
5. Darah yang baru keluar dihapus dengan kapas kering
6. Tetesan darah berikutnya diambil untuk pemeriksaan
7. Bekas tusukan ditekan dengan kapas alkohol ditutup dengan plester
Tahap Terminasi
1. Evaluasi perasaan klien
2. Simpulkan hasil tindakan
3. Akhiri kegiatan dengan merapikan pasien dan peralatan dibersihkan
4. Mencuci tangan
Dokumentasi
1. Catat hasil tindakan dalam catatan keperawatan.
Proses pengambilan darah yang dilakukan melalui intravena atau perifer.
Tujuan
Untuk mendapatkan sample darah guna pemeriksaan laboratorium.
Tahap Preinteraksi
1. Baca catatan keperawatan
2. Siapkan alat-alat
3. Cuci tangan
Tahap Orientasi
1. Berikan salam, panggil klien dengan namanya
2. Jelaskan tindakan yang akan dilakukan
Tahap Kerja
1. Pegang bagian yang ditusuk supaya tidak bergerak
2. Permukaan kulit yang akan ditusuk didesinfeksi dengan kapas alkohol, tunggu sampai kering
3. Pegangan agak dikencangkan untuk mengurangi rasa sakit
4. Tusuk agak dalam dengan lanset darah/jarum khusus
5. Darah yang baru keluar dihapus dengan kapas kering
6. Tetesan darah berikutnya diambil untuk pemeriksaan
7. Bekas tusukan ditekan dengan kapas alkohol ditutup dengan plester
Tahap Terminasi
1. Evaluasi perasaan klien
2. Simpulkan hasil tindakan
3. Akhiri kegiatan dengan merapikan pasien dan peralatan dibersihkan
4. Mencuci tangan
Dokumentasi
1. Catat hasil tindakan dalam catatan keperawatan.
Rabu, 13 Mei 2015
CARA/PROSEDURE PEMBERIAN OBAT INTRAVENA
Pengertian Pemberian obat intravena:
Pemberian obat /
cairan dengan cara dimasukkan langsung ke dalam pembuluh darah vena.
Tujuan:
Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat yang cara pemberiannya melalui intra vena.
A. Persiapan
Peralatan
- Sarung tangan 1 pasang
- Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
- Jarum 1 (steril)
- Bak spuit 1
- Kapas alcohol dalam kom (secukupnya)
- Desinfektan (zalf atau cair)
- Torniquet/manset
- Perlak dan pengalas
- Obat sesuai program terapi
- Bengkok 1
- Gergaji ampul (kalau perlu)
- Plester luka (contoh: “Hansaplast” atau kasa dan plester
- Buku injeksi/daftar obat
B. Pelaksanaan
a)
Tahap PraInteraksi
1. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
b)
Tahap Orientasi
1.
Memberikan salam sebagai
pendekatan terapeutik
2.
Menjelaskan tujuan dan
prosedur tindakan pada keluarga/pasien
3.
Menanyakan kesiapan klien sebelum
kegiatan dilakukan
c)
Tahap Kerja
1.
Mengatur posisi pasien dan pilih
vena dari arah distal
2.
Memasang perlak dan alasnya
3.
Membebaskan daerah yang akan di
injeksi
4.
Meletakkan tourniquet 5 cm
proksimal yang akan ditusuk
5.
Memakai hand schoon
6.
Membersihkan kulit dengan kapas
alcohol (melingkar dari arah dalam ke luar) biarkan kering
7.
Mempertahankan vena pada posisi
stabil
8.
Memegang spuit dengan sudut 30
derajat
9.
Menusuk vena dengan kemiringan
300, dan lubang jarum menghadap ke atas
10.
Melakukan aspirasi dan pastikan
darah masuk spuit
11.
Membuka tourniquet
12.
Memasukkan obat secara perlahan
13.
Mencabut spuit sambil menekan
daerah tusukan dengan kapas
14.
Menutup daerah tusukan dengan
“plester luka”
15.
Membuang spuit ke dalam bengkok
d)
Tahap Terminasi
1.
Melakukan evaluasi tindakan
2.
Melakukan kontrak untuk kegiatan
selanjutnya
3.
Berpamitan dengan klien
4.
Membereskan alat-alat
5.
Mencuci tangan
6.
Mencatat kegiatan dalam lembar
catatan keperawatan
Senin, 11 Mei 2015
SOP/PROSEDURE INJEKSI SUBCUTAN
Pengertian injeksi subcutan
Memasukkan obat kedalam jaringan kulit dengan memakai jarum
suntik
Mendapatkan reaksi setempat
Memberikan kekebalan, misalnya. Imunisasi BCG
Persiapan alat :
1.
Spuit steril 1 cc
2.
Obat suntikan
3.
Kapas desinfektan
4.
Bengkok
5.
Alat tulis
Penatalaksanaan :
1.
Memberitahukan/menjelaskan tindakan pada
pasien/keluarga pasien
2.
Mencuci tangan.
3.
Membawa alat kepada pasien
4.
Mengatur posisi pasien
5.
Menentukan lokasi suntikan.
6.
Membersihkan daerah suntikan dengan disinfektan
7.
Menusukkan jarum suntik dengan sudut 15O-20O
8.
Memasukkan obat berlahan-lahan sampai terjadi
gelembung putih dalam kulit kemudian jarum dicabut
9.
Merapikan pasien dan alat
. Mendokumentasikan
hasil tindakan
Hal-hal yang diperlukan :
1.
Daerah suntikan jangan dimasage
2.
Obat yang diberikan disesuaikan dengan reaksi
suntikan
Langganan:
Postingan (Atom)